Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teknik Budidaya Salak Agar Cepat Berbuah

Teknik Budidaya Salak Agar Cepat Berbuah

Teknik Budidaya Salak Agar Cepat Berbuah

Teknik Budidaya Salak Agar Cepat Berbuah-Salak merupakan tanaman buah yang populer dengan peluang komersial yang besar.  

Tanaman salak banyak tumbuh di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, Bali, NTB dan Kalimantan Barat.

Jenis salak yang paling banyak ditanam di tanah air adalah jenis salak pondoh, swaru, nglumut, enrekang, gula batu (Bali), dan lainnya.  

Sebenarnya ada 3 jenis salak di Indonesia, yaitu: salak Jawa Salacca zalacca (Gaertner) Voss dengan 2-3 bibit, salak Bali Slacca amboinensis (Becc) Mogea dengan 1-2 bibit, dan Salak Padang Sidempuan.  

sumatrana (Becc) dengan daging merah.  Jenis salak ini memiliki nilai komersial yang tinggi.

Syarat Tumbuh Tanaman Salak

Cuaca (iklim) 

  • Tanaman salak idealnya ditanam di daerah dengan curah hujan rata-rata 200-400 mm/bulan.  
  • Rata-rata bulanan curah hujan lebih dari 100 mm diklasifikasikan sebagai bulan air.  Ini berarti bahwa tanaman salak membutuhkan tingkat kelembapan yang tinggi.
  • Tanaman salak tidak tahan jika terkena sinar matahari sepanjang hari (100%), namun cukup 50-70%, itu sebabnya tanaman salak membutuhkan tanaman peneduh.
  • Suhu ideal antara 20-30 ° C. Salak membutuhkan kelembaban tinggi, tetapi tidak mentolerir terhadap genangan air.

Kondisi Tanah

Tanaman salak lebih suka dengan jenis tanah subur, gembur dan lembab.

Tingkat Keasaman pada tanah (pH) yang ideal untuk budidaya salak antara 4,5 - 7,5.  Kebun salak tidak bisa mentolerir genangan air.Untuk pertumbuhannya membutuhkan kelembaban yang tinggi.

Tanaman salak tumbuh pada ketinggian 100-500 meter di atas permukaan laut.

Cara Menanam Salak

Memilih Benih Salak Yang Berkualitas

Untuk mendapatkan hasil buah yang terbaik tentunya benih yang digunakan harus berkualitas dan bermutu tinggi. 

 Salak merupakan tanaman semusim, sehingga kesalahan dalam penggunaan benih akan berdampak negatif pada penggunaannya.

Meskipun budidaya salak telah dilakukan kultur teknis,namun tetap saja tidak menghasilkan hasil yang baik.sehingga uang yang dikeluarkan tidak kembali karena kerugian pertanian.  

Untuk menghindari masalah ini, perlu dibuat cara yang baik untuk pembibitan salak.  Bibit salak bisa diperoleh dari biji (generatif) atau bisa juga dari anakan (vegetatif).

Pembibitan adalah persemaian yang menggunakan bibit unggul yang terdapat pada pohon induk dengan ciri-ciri yang baik yaitu: cepat berbuah, berbuah sepanjang tahun, buah berlimpah dan seragam, pertumbuhan tanaman baik, tahan terhadap hama dan penyakit serta pengaruh lingkungan.

Manfaat perbanyakan benih secara generatif :

  • Bisa dilakukan dengan mudah dan murah
  • Dapatkan lebih banyak benih
  • Tanaman yang dihasilkan tumbuh dengan baik dan bertahan lama
  • Untuk memudahkan transportasi benih dan penyimpanan benih
  • Tanaman yang dihasilkan memiliki akar yang kuat sehingga tidak jatuh kekeringan
  • Hal ini memungkinkan untuk pengembangan fitur dalam bentuk persilangan.

Baca juga :5 Cara Menanam Ginseng Jawa Dalam Pot yang Bisa Anda Coba.

Baca juga :Anti gagal! Budidaya sawo jumbo dari awal sampai panen.

Masalah perbanyakan secara generatif :

Kualitas buah yang dihasilkan tidak sama persis dengan pohon induknya karena mungkin ada benih yang berbeda

Sulit untuk mengetahui apakah bibit yang dihasilkan adalah laki-laki atau perempuan.

Sifat Benih Kualitatif

Untuk mendapatkan benih yang baik, harus dipilih benih yang akan dijadikan benih.  Persyaratan biji untuk dijadikan benih:

  1. Biji berasal harus bersumber dari pohon indukan yang sudah memenuhi syarat.
  2. Buah yang akan dipanen untuk benih harus dipanen saat matang.
  3. Memiliki tingkat pertumbuhan minimal 85%.
  4. Ukuran biji sama dan tidak boleh ada yang cacat.
  5. Benih yang sehat kurang rentan terhadap hama dan penyakit.
  6. Benih bersih dan tidak bercampur dengan kontaminan lain.

Persiapan bibit

Persiapan bibit

Bibit berasal dari biji.

Biji salak dibersihkan dari daging buahnya yang masih menempel.

Rendam dalam air bersih selama 24 jam, lalu bilas.

Bibit berasal dari Anakan:

gunakan anakan yang baik dan berasal dari induk yang baik pula.

Siapkan potongan bambu, lalu isi dengan media tanah

Cara menyemai benih yang benar

Pembibitan Dari biji

  1. Biji salak direndam terlebih dahulu kemudian dicuci hingga bersih, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah diberi beberapa lubang, dan diletakkan di tempat yang teduh dan lembab sampai bibit berumur 20-30 hari.
  2. Setelah satu bulan diberikan pupuk jenis Urea, TSP dan KCl masing-masing 5 gram setiap 2-3 minggu sekali
  3. Untuk menjaga kelembapan, siram setiap hari

Pembibitan Anakan dengan bak kayu:

  1. Buat wadah kayu dengan panjang 25 cm, lebar dan tinggi disesuaikan dengan kebutuhan Anda
  2. Diisi dengan tanah yang subur dan gembur 15-20 cm
  3. Permukaan tanah diisi pasir secukupnya 5-10 cm
  4. Tempat semai mengarah ke utara selatan kemudian dipasangkan naungan yang menghadap ke timur.
  5. Benih sebaiknya direndam terlebih dahulu menggunakan larutan hormon seperti Atonic sekitar satu jam, konsentrasi larutan 0,01-0,02 cc / liter air.
  6. Biji ditanam di persemaian dan diberi jarak 10 x 10 cm
  7. Arah semai dipendam dalam posisi lurus, miring/horizontal dengan posisi mata tunas di hadapkan ke bawah.

Perawatan Benih tanaman salak

Untuk perbanyakan benih, media anak berupa polybag ukuran 20 x 25 cm yang diisi tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1.Bibit atau kecambah dipindahkan ke polybag setelah berumur 20-30 hari.

Pembibitan melalui anakan,bambu diposisikan pas di bawah anakan bibit salak, dan disiram secara rutin setiap hari. 

Setelah 1 bulan akar sudah tumbuh dan anakan dipisahkan dari induknya, kemudian ditanam dengan polibag.  Pupuk Urea, TSP, KCl diberikan sebulan sekali sebanyak satu sendok teh.

Setelah 4 bulan menyemai benih, mereka dipindahkan ke lahan pertanian.Untuk bibit anakan, setelah 6 bulan bibit baru bisa dipindahkan ke lahan.

Baca juga :Teknik Budidaya Talas Yang Praktis Untuk Di Coba

Baca juga :Cara Menanam Tanaman Biji Selasih

Pengolahan Lahan Tanam

Persiapan

Dalam hal budidaya salak,tempat untuk dijadikan lahan,haruslah memperhitungkan beberapa faktor seperti faktor kemudahan transportasi serta faktor sumber air.

Persiapan Lahan

Buang tanaman yang tidak perlu dan singkirkan gulma serta semak-semak dari area penanaman.

Tanah dibajak untuk menghaluskan bongkahan yang sangat besar.

Tahap Penanaman

Membuat Lubang Tanam

  • Lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dengan luas 1 x 4 m;  2 x 2 m atau 1,5 x 2,5 m.  
  • Ukuran lubang tanam juga bisa dibuat 50 x 50 x 40 cm, dengan jarak antara 2 x 4 m atau 3 x 4 m.  Setiap lubang diberi 10 kg kandang jadi.

Cara Menanam bibit salak

  • Bibit ditanam langsung di lubang sekitar 3-4 bibit di dalam lubang. benih salak tumbuh jika sudah satu bulan.
  • Agar terpapar sinar matahari , tanaman salak harus ditanam di bawah tanaman peneduh seperti pohon kelapa, pohon durian, lamptoro dan pohon peneduh lainnya.
  • Jika tanaman peneduh belum ada, tanaman peneduh sementara seperti pisang bisa ditanam.  
  • Pembagian pohon peneduh disesuaikan dengan besar kecilnya tajuk, misalnya kelapa yang ditanam dengan jarak 10 x 10 m, durian 12 x 12 m dan kisi-kisi 12 x 12 m.

Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman

Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman

Setelah tanam, tanaman salak perlu dirawat dengan baik  agar produksi tanan salak yang baik dapat dicapai.Hingga akhir masa produksi tanaman salak perawatan ini dilakukan.

Penjarangan serta Penyulaman

  • Untuk mendapatkan buah yang besar, maka saat tandan mulai menyatu, diperlukan penjarangan.Kegiatan ini biasanya dilakukan pada bulan ke 4 dan 5.
  • Selagi tanaman masih kecil atau masih baru ditanam,lakukan penyulaman atau pertumbuhannya tidak baik atau tidak stabil, atau misalnya terlalu banyaknya jumlah tanaman betina.  
  • Untuk keperluan, kita membutuhkan sisa tanaman atau cadangan (biasanya 10%) dari total, yang umurnya sama dengan tanaman lain.
  • Penyulaman sangat bagus dilakukan di Awal musim hujan. Tanaman cadangan untuk penyulaman dalam pola melingkar, yang mencakup beberapa tanah yang menutupi zona akar.  
  • Saat membongkar tanaman, akar dan tanah harus dibungkus dengan plastik sehingga akar bagian dalam terlindung dari kerusakan akibat kerusakan.

Penyiangan

  • Penyiangan adalah pencabutan dan pembersihan rumput atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh di kebun tempat budidaya salak.
  • Tanaman pengganggu yang biasa disebut gulma ini jika tidak dibasmi akan bersaing dengan tanaman salak untuk memperebutkan unsur hara atau nutrisi dan air dalam tanah.
  • Penyiangan pertama dilakukan saat tanaman berumur 2 bulan setelah benih disemai, penyiangan selanjutnya dilakukan setiap 3 bulan sekali sampai tanaman berumur satu tahun. 

Selanjutnya penanaman cukup dilakukan tiap 6 bulan satu kali atau 2 kali, dan dilakukan di awal dan di akhir musim penhhujan.

Pembumbunan

  • Sembari penyiangan dilakukan,Lakukan juga pembumbunan dan penggemburan tanah pada pangkal tanmaan salak.
  • Hal demikian dilakukan guna menghemat biaya tenaga kerja serta untuk efisiensi.  Tanah gembur dibentuk seperti gundukan tujuannya untuk memperkuat akar serta batang tanaman salak di daerah tersebut.  Tanah bumbunan jangan sampai merusak parit yang sudah ada.

Perempalan serta pemangkasan

  • Daun tua yang tidak berguna harus dipangkas.  Juga, daun yang sangat tebal atau rusak diserang serangga.  
  • Terlalu banyak tunas yang perlu dipangkas, terutama menjelang waktu tanaman mulak berbuah (perempalan).
  • Dengan memangkas tanaman, tanaman salak kurang lebat sehingga taman lembab dan penuh karena kekurangan udara. 
  •  Pemangkasan berperan untuk menyebarkan zat makanan tidak hanya terfokus pada daun atau bagian tanaman, tetapi juga pada bunga, buah, atau bagian yang menghasilkan buah secara seimbang.
  • Pemangkasan cukup  sekali saja dilajukan dalam dua bulan, namun saat mendekati masa berbunga atau berbuah, pemangkasan lebih sering dilakukan, yaitu satu bulan.
  • jika ada lebih dari satu anakkan dalam rumpun salak, maka sebaiknya potonglah beberapa anakan tersebut sebelum tanaman berbuah.
  • Satu rumpun kulit kayu cukup untuk menyisakan 1 atau 2 anakan.  Jumlah anakan maksimal 3-4 buah per rumpun.  Jika lebih,maka productivitas tanaman akan terganggu.
  • daun salak harus dipangkas sampai dibagian pangkal pelepahnya,jangan dipotong setengah saja karena sudah tidak berguna lagi.
  • Setelah melewati masa panen,pemangkasan harus tetap dilakukan.Pergunakan alat khusus untuk melakukan pemangkasan tanaman salak.
  • Dalam budidaya salak,pemangkasan yang dikerjakan di waktu dan cara yang tepat akan membuat tanaman salak tumbuh lebih optimal.

Pemberian Pupuk.

Pemberian pupuk dilakukan dengan tujuan untuk memberikan nutrisi tambahan terhadap tanaman salak agar pertumbuhannya bisa lebih maksimal lagi dan menghasilkan buah yang jauh lebih baik juga.

Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan melalui perakaran ( pupuk akar ) dan dapat juga dilakukan dengan melalui penyemprotan pada bagian daunnya ( pupuk daun ).

Terdapat dua jenis pupuk yang bisa digunakan dalam budidaya tanaman salak yakni pupuk organik dan pupuk anorganik.

  • Contoh pupuk organik adalah pupuk  kompos,hijau,kandang,tepung darah,abu tanaman dan masih banyak lagi.
  • Contoh pupuk anorganik adalah pupuk TSP,KCL,UREA,ZA,NPK Hidrasil,Super Fosfat,Gandasil,Greenzit,bay folan dan masih banyak lagi.

Pemberian pupuk yang dilakukan dalam budidaya salak adalah :

Umur tanaman :

  1. 0-12 bulan diberikan pupuk kandang 1000,TSP 5 gram,KCL 5 gram,Urea 5 gram dengan dosis 1 kali dalam sebilan.
  2. 15-24 bulan diberikan pupuk KCL 10 gram,TSP 10 gram,Urea 10 gram dengan dosis 1 kali dalam 2 bulan.
  3. 24-36 bulan diberikan pupuk KCL 15 gram,TSP 15 gram,Urea 15 gram dengan dosis 1 kali dalam 3 bulan.
  4. 36- dan seterusnya diberikan pupuk KCL 20 gram,TSP 20 gram,Urea 20 gram dengan dosis 1 kali dalam 6 bulan.

Baca juga :Cara Menanam Tebu Dari Batang Yang Benar Agar Cepat Besar

Baca juga :Cara Budidaya Timun Jepang yang paling sederhana

Penyiraman

  • Dalam Budidaya Salak,penyiraman harus tetap dilakukan secara teratur dengan jumlah yang sesuai.
  • Meskipun pengairan sudah sudah disediakan oleh alam yakni hujan,namun sangat sulit sekali mengatur air hujan untuk kebutuhan tanaman salak,
  • karena sebagian air hujan akan lenyap melalui penguapan dan aliran pada permukaan tanah,jadi hanya sebagian kecil yang bisa tembus pada perakaran tanaman salak.

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Salak

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Salak

Menemukan pertumbuhan tanaman salak yang tepat tentunya tidak lepas dari bebasnya tanaman hortikultura ini dari serbuan hama.  

Walaupun mungkin ada serangan hama, serangan tersebut tidak berbahaya, sehingga tanaman dapat berproduksi sebanyak yang diharapkan, yaitu lebih banyak buah dan kualitas yang baik sehingga ketika dijual bisa mendapatkan rupiah yang setara dalam tenaga, waktu dan biaya.  dengan menanam tanaman salak.

Apabila tanaman salak yang dibudidayakan terserang hama maka segera dilakukan pengendalian agar serangannya tidak terlalu intens sehingga dapat diperoleh buah salak yang diharapkan.  

Untuk mengelolanya tentunya kita perlu mengetahui terlebih dahulu jenis hama yang menyerang tanaman salak agar lebih mudah dikendalikan.

Jenis hama serta cara pengendaliannya 

A.Uret (larva kumbang)

Uret atau kumbang merupakan salah satu hama yang umum menyerang tanaman salak, terutama tanaman salak yang masih kecil.  

Hama ini biasanya menyebar dengan telur yang telah dibuahi dan biasa terikut dari pupuk kandang.

Uret atau kumbang yang baru menetas akan segera menggeret batang dan akar tanaman salak lainnya untuk membuat lubang.

Infestasi terparah dari hama ini biasanya terjadi pada awal musim hujan hingga musim kemarau.

  • Hama ini dapat dikendalikan dengan memberikan insektisida seperti Furadan 3G.  Furadan 3G dalam bentuk granul biasanya diberikan bersamaan dengan penyediaan pupuk, baik pupuk kimia maupun pupuk kandang.  
  • Persiapan furadan disesuaikan dengan standar kemasan atau bisa dibilang sesuai anjuran.

B.  Tikus

Tikus ini menyerang pada buah salak, tikus ini memakan dan memetik buah salak yang kemudian menyebabkan buah salak menjadi rusak bahkan menyusut dan panen akan gagal karena buahnya tidak bisa dimakan atau dijual.

  • Petani salak dapat mengatasi masalah serbuan hama tikus ini dengan cara memberikan racun atau bisa juga dengan rodentisida di sekitar tanaman salak atau bisa juga dengan menjebak.

C.Rayap

Hama rayap ini dapat menginfeksi seluruh bagian tanaman salak mulai dari daun, batang, buah hingga akar tanaman.  Serangan hama pada akar dan batang utama tanaman salak ini dapat menyebabkan tanaman mati.  

  • Hama rayap ini dapat diatasi dengan menyemprotkan insektisida pada kulit batang tanaman atau di sekitar media tanam tanaman salak.

D.  kutu putih

Kutu putih ini biasanya ditemukan di bagian bawah daun.  Hama ini menyerang daun dengan cara menyerap cairan dari daun tanaman, yang menyebabkan daun menguning dan akhirnya layu.

  • Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida. Namun menurut statistik ekonomi, pengendalian hama ini dilakukan dengan cara memotong daun yang terserang dan memusnahkannya agar tidak menyerang tanaman lain.

Penyakit Tanaman Salak

A.Penyakit Buah busuk

Penyakit busuk buah menyerang tanaman salak karena disebabkan oleh jamur putih.  Buah yang terserang penyakit akan membusuk di dalam air sehingga penampilan buah menjadi tidak enak dan tidak bisa dimakan.

  • Penyebab penyakit ini adalah tanaman salak diproduksi dengan kelembaban yang sangat tinggi. Penyakit ini biasanya dapat dikendalikan dengan membuang buah busuk agar buah lain tidak tertular. 
  •  Pengendalian hama ini juga dapat dilakukan dengan memangkas daun tanaman salak dan daun tanaman pelindung.

B.Penyakit Bercak Hitam

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Pestalotia sp.Tanaman salak yang terserang penyakit seperti ini memiliki gejala berupa bercak hitam pada daun tanaman salak baik yang masih muda maupun yang sudah tua.  Penyebab utama munculnya jamur ini adalah kelembaban lingkungan.

  • Pencegahan serangan hama ini dapat dilakukan dengan memangkas tanaman secara teratur, memperbaiki  sistem jarak tanam dan mengendalikan gulma.  
  • Pada tanaman yang sudah terkena, daun yang terinfeksi segera dipotong dan dimusnahkan.  Bisa juga dilakukan dengan penyemprotan fungisida jika penyakit sudah menyebar di luar batas normal.

Baca juga :Cara Mudah Budidaya Apel Malang Khusus Pemula

Baca juga :Langkah-Langkah Budidaya pala yang Menguntunkan

Tahap Panen Salak

Tahap Panen Salak

Untuk mendapat mutu serta kualitas buah salak yang baik harus dipanen dalam tingkat kematangan buah salak yang ideal.

Sebab jika pemanenan buah salak dilakukan saat buah belum matang maka akan terasa sepet rasanya.

Itu sebabnya kita tau benar salak yang sudah layak panen atau belum layak panen.Umumnya buah salak akan mengalami tingkat kematangan yang sempurna jika sudah berusia 6 bulan sejak bunga salak mulai mekar.

Ciri-ciri buah salak yang sudah matang ialah 

  • sisik akan terlihat jarang,bulu pada buah sudah berangsur hilang,kulit buah berwarna kuning tua atau merah kehitaman,pada ujung kulitnya lunak bila ditekan,warnanya tampak mengkilat,dan mudah sekali terlepas dari tandan buahnya apabila dipetik dan mengeluarkan aroma khas buah salak.

Cara Panen Buah Salak

  • Untuk memetik buah salak kita harus jeli memilih,karena buah salak tidak akan serempak mengalami kematangan buah.Cara panen buah salak ialah dengan langsung memotong pada tandan buahnya.

Demikianlah tadi ulasan singkat mengenai Teknik Budidaya Salak Agar Cepat Berbuah yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber,Semoga artikel kali ini bisa bermanfaat dan Salam Sukses.



Source :

dewitani.com

cybex.pertanian.go.id

faunadanflora.com

Post a Comment for "Teknik Budidaya Salak Agar Cepat Berbuah"