Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menanam Pohon Wijen Dari Awal Sampai Panen

Cara Menanam Pohon Wijen Dari Awal Sampai Panen

Cara Menanam Pohon Wijen Dari Awal Sampai Panen

Cara Menanam Pohon Wijen Dari Awal Sampai Panen-Tanaman wijen yang diduga berasal dari Etiopia ini dikenal sebagai tanaman berprotein tinggi.

Ciri-ciri fisik tumbuhan wijen antara lain bentuk batang lurus, kayu melengkung empat,bercabang serta dilengkapi dengan bunga.  

Pohon wijen dapat tumbuh subur di lahan tanam pada ketinggian 1 sampai 1200 meter di atas permukaan laut.

Selain itu, faktor pertumbuhan lain yang perlu diperhatikan dalam budidaya pohon wijen adalah bahwa tanaman wijen memiliki risiko tinggi terhadap curah hujan yang tinggi, suhu rendah dan cuaca mendung.

Suhu ideal untuk menanam tanaman pohon wijen berkisar antara 25 hingga 30 derajat Celcius, sedangkan suhu ideal adalah 300 hingga 1000 mm.

Cara Menanam Pohon Wijen Dari Awal Sampai Panen

Cara Menanam Pohon Wijen Dari Awal Sampai Panen

Dibawah ini adalah bagaimana cara menanam pohon wijen dari awal sampai panen yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber.

1.Syarat Tumbuh Pohon Wijen

  • Tanaman pohon wijen bisa tumbuh dengan subur di daerah 1 sampai 1200 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara sekitar 25°C-30°C dan curah hujan yang menguntungkan sekitar 300-1000 mm.
  • Tanah terbaik untuk budidaya wijen adalah lempung berpasir dengan pH sekitar 5,5-8 dan memiliki sistem drainase yang baik.

2.Tahap Pembenihan Biji Wijen

  • Benih wijen ditemukan dalam biji tanaman induk wijen.Ciri-ciri benih yang baik untuk dijadikan bibit adalah berasal dari tanaman induk yang sehat, bebas dari hama dan penyakit, berbentuk utuh, tidak menyusut dan berasal dari jenis yang sama.

3.Persiapan Lahan Tanam Wijen

  • Sebelum menanam, kerjakan pengolahan tanah terlebih dahulu.  Menggemburkan tanah dengan membajak atau mencangkul.
  • Kemudian berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang dengan takaran sekitar 15-20 ton per hektar tanah.
  • Selanjutnya anda membuat bedengan dengan ukuran panjang sekitar 10 meter atau bisa juga menyesuaikan, lebar 120 cm dan tinggi 40-50 cm .  
  • Buat parit drainase dengan lebar 40 cm dan dalam 50 cm.  Selain itu, buatkan juga parit yang mengelilingi area lahan budidaya wijen dengan lebar sekitar 60 cm dan dalamnya sekitar 60 cm.

Baca juga :Cara Mudah Budidaya Apel Malang Khusus Pemula

Baca juga :Langkah-Langkah Budidaya pala yang Menguntunkan

4.Tahap Penanaman Tanaman wijen

Ada 2 jenis cara budidaya wijen yaitu membajak di tanah basah dan membajak di tanah kering.

  • Cara menanam pohon wijen di tanah basah hampir sama dengan menanam pohon wijen di tanah kering, yang membedakannya hanyalah cara mengolah tanahnya.  
  • Untuk menghasilkan tanaman wijen yang berkualitas baik, Maka Anda harus memperhatikan cara penanaman dan jarak tanamnya.  
  • Jarak tanam yang paling umum digunakan adalah 10 x 30 cm atau 25 x 75 cm tergantung jenis budidayanya.  
  • Selain memperhatikan 2 hal tersebut, perhatikan juga waktu penanaman tanaman pohon wijennya.
  • Jika menanam wijen pada lahan basah atau sawah , maka musim tanam dimulai pada musim kemarau dan Jika penanaman pohon wijen pada lahan kering,maka musim tanam dilakukan pada musim penghujan.
  • Untuk Metode penanaman pohon wijen yang digunakan adalah metode Tumpang Sari.

5. Perawatan Tanaman Wijen

Perawatan Tanaman Wijen

Perawatan tanaman wijen penting dan menjadi penentu agar kualitas tanaman wijen bisa lebih baik.Adapun perawatan yang harus dilakukan seperti 

  1. pemupukan.
  2. Penyulaman.
  3. Penyiangan.
  4. Pengendalian Penyakit tanaman wijen.

  • Untuk pemupukan tanaman wijen anda cukup menggunakan jenis pupuk urea tentunya dengan dosis 100 kg/ hektar lahan tanam atau disesuiakan dengan dosis penggunaan.
  • Penyulaman dilakukan terhadap pohon wijen yang baru ditanam dan gagal tumbuh atau rusak dengan tujuan mengganti tanaman tersebut agar pertumbuhannya bisa serempak.
  • Penyiangan dilakukan untuk membasmi rumput liar atau gulma yang tumbuh subur disekitar tanaman pohon wijen.Jika gulma tidak tidak segera dibasmi maka akan merebut sebagian besar nutrisi yang ada dalam tanah.

Pengendalian Penyakit Tanaman Wijen

Penyakit yang paling sering ditemukan menyerang tanaman wijen adalah yang sering disebabkan oleh jamur, bakteri dan virus.

Pengendalian Penyakit Tanaman Wijen Penting sebab berdampak buruk terhadap tanaman wijen.

Berikut adalah beberapa penyakit paling umum yang menyerang tanaman wijen:

Penyakit Busuk Hitam (Black Root)

Penyakit busuk hitam Ini juga dikenal sebagai penyakit bercak daun bersudut.Penyebab penyakit ini adalah bakteri Pseudomonas sesami Malkoff.

Tanda-tanda pertama luka yang tampak coklat sampai hitam,yang dibatasi pembuluh daun.

Luka selebar 1 cm, bila digabungkan membentuk area nekrotik yang luas, daun pertama rontok.  Infeksi batang biasanya terjadi sebagai akibat penularan dari tangkai daun.

Serangan kuat pada batang menyebabkan tanaman mati.  Patogen ini juga menyerang buah/polong yang menyebabkan warna buah menjadi hitam.  

Serangan berat akan terjadi jika hujan atau kelembapan tinggi yang terjadi dalam waktu lama.

Pengendalian,

  • Pengendalian dianjurkan dengan menggilir tanaman semusim lain selama 2 tahun.
  • Area harus bebas dari bekas tanaman sebelumnya.  Jangan gunakan benih tanaman yang terinfeksi.
  • Mencelupkan benih kedalam larutan streptomisin 250 -500 ppm dapat mencegah benih tertular. 
  • Irigasi yang dilakukan secara penggenangan akan mempercepat benih tertular, irigasi harus dilakukan di antara baris.

Baca juga :Teknik Budidaya Salak Agar Cepat Berbuah

Baca juga :Ini dia Tanaman Pengusir Nyamuk Di Rumah

Penyakit hawar bakteri

Penyakit hawar bakteri disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv.  mitra.  

Gejala dimulai dengan bercak kecil yang tumbuh hingga lebar 2-3 mm dalam 10 hari, berwarna coklat kemerahan hingga hitam.

Bercak sering berubah menjadi nekrotik, kering dan sobek.  Bercak-bercak serupa juga muncul pada batang dan polong wijen.

Pengendalian,

  • Untuk pengendalian penyakit ini dianjurkan penanaman pohon wijen tanaman tumpang sari dengan jagung minimal 2 tahun.
  • areal harus dibebaskan dari sisa-sisa tanaman yang diserang sebelumnya.Jangan gunakan benih tanaman yang terinfeksi.  
  • rendam benih dengan formalin 0,1% (2,5 l / kg benih) mencegah penularan penyakit melalui biji.

Bercak Daun (Cercospora)

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cercospora sesamicola Mohanty  le C. Sesami Zimm.

Wilayah penyebaran penyakit bercak daun dilaporkan di seluruh daerah yang potensi penghasil wijen.

Gejala penyakit bercak daun lebarnya 3 mm, bagian tengah berwarna abu-abu sedangkan tepinya berwarna coklat tua dan pembuluh daun sebagai pbatasnya.

Pengendalian,

  • Pengendalian penyakit karena ditularkan oleh patogen melalui bibit, sehingga pengobatan dengan perendaman dalam air panas (53 derajat Celcius) selama 30 menit dapat mencegah serangan. 

Buah busuk (Pot rot)

Busuk buah pada wijen disebabkan oleh Phytophthora sp.Patogen ini terbawa dalam tanah dan dapat menyebabkan kelembapan pada bibit, menyerang batang, bunga dan buah.

Gejala pertama mengakibatkan polong kehijauan pucat, yang tumbuh dengan miselia putih, dan kemudian polong hitam.

Jika polong yang terinfeksi menempel pada bagian batang, batang akan terserang dan berubah warna menjadi coklat.  

Serangan pada pangkal batang tanaman akan layu.  Benih tanaman yang terinfeksi akan berwarna kuning dan coklat.

Pengendalian,

  • Pengendalian penyakit busuk buah adalah Kontrol dengan menggunakan senyawa metalaksil + benomyl + tembaga kloridaa (6,5 + 15 + 25%) merupakan kombinasi fungisida terbaik untuk mengendalikan Phytophthora sp.

Layu

Penyakit layu dapat disebabkan oleh beberapa virus, antara lain: Phytium, Rhizoctoria solani, Fusarium spp., Phytophthora sp. 

le Sclerotium rolfsii.Penyakit layu banyak dijumpai di daerah penghasil wijen.Indonesia terletak di Boyolali, Ngawi, Lumajang.  

Gejala kelemahan dapat disebabkan oleh perbedaan stadia bibit atau tanaman dewasa.  Bagian tumbuhan yang diserang akar, dan pangkal batang atau pembuluh kayu.

Kelemahan yang ditimbulkan oleh Fusarium oxysporum di lapangan sulit untuk dikendalikan karena patogen dapat hidup lebih lama di dalam tanah.

Pengendalian,

  • Penggunaan Trichoderma viride TV-192 berpotensi untuk melawan F. oxysporum sedangkan Gliocladium virens berpotensi sebagai antagonis Fusarium sp.  dan Phytium sp.

Penyakit Keriting Daun

Penyakit keriting daun disebabkan oleh Virus Nicotiana 10  atau Virus ditularkan Bemisia tabaci.Penyakit ini ditemukan di Boyolali, Ngawi, dan Lumajang.

Gejala daun yang sudah terserang berubah bentuk menjadi kaku, keriting, dan tampak berwarna hijau tua hingga coklat, terkadang sulit untuk mengidentifikasi gejala serangan keriting daun yang menyebabkan daun kaku dan melengkung ke bawah.

Serangan pertama menyebabkan tanaman tumbuh tidak normal dan tidak berbuah.Tanaman yang diserang selama masa pembuahan, buah yang sudah terbentuk sebelum terinfeksi dapat diselamatkan.

Pengendalian,

  • Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida yang efektif untuk pengendalian vektor virus (Bemisia tabaci Gen.) meliputi Aplaud 10 WP, Folimat 500 SL, Mitac 200 EC, dan Orthene 75 SP.

Baca juga :Cara menanam belimbing wuluh yang sederhana dan efektif

Baca juga :Agar Cepat Berbuah,Begini Cara Menanam Bengkuang Dengan Benar

Penyakit Filodi

Penyakit filodi disebabkan oleh mikroplasma.Vektor penyakit ini adalah Orosius albisinctus, tetapi juga terjadi pada grafting.  

Penyakit filodi di Indonesia terdapat di daerah Probolinggo dan Pasirian Lumajang.

Gejala penyakit dapat dilihat pada ukuran daun mengecil dan mengumpul, bagian bunga berubah, susunan karpel buah berubah seperti daun,anther bentuknya tetap, tetapi warnanya menjadi hijau,dan bulir-bulir serbuk sari tidak berfungsi.

Ruasnya disingkat bertepatan dengan pembentukan bunga dan cabang baru, menciptakan penampilan yang serupa "bunchy top".

Pengendalian,

  • Pengendalian dengan insektisida ditujukan untuk menekan vektor Orosius albicinctus.

6. Panen Wijen

Panen Wijen

  • Panen wijen dapat dilakukan ketika sebagian daun tanaman berwarna kuning kehijauan dan daun mulai rontok. 
  • Pemanenan dilakukan dengan cara memotong batang pohon wijen 10 cm -20 cm di bawah polong.
  • Setelah dipanen, polong dikeringkan kemudian dikemas.Untuk mengemas biji wijen sendiri bisa menggunakan kantong plastik.  
  • Kemasan kantong plastik sendiri dinilai cocok untuk kemasan wijen karena tidak terlalu tebal dan tidak berbau barang plastik yang berbahaya. 
  • Agar biji wijen yang sudah dalam kemasan tidak mudah busuk dan disimpan dengan aman, sampai dibawa ke pasar atau tempat untuk dijual.

Jadi Jika anda menanam wijen dan sedang panen atau menjelang panen, bisa menggunakan karung beras plastik untuk packing.Ini benar-benar lebih efisien, bahkan bisa tahan lama, dan ramah lingkungan.  

Itulah tadi Cara Menanam Pohon Wijen Dari Awal Sampai Panen,kami berharap informasi kali ini dapat bermanfaat dan Salma Sukses.



Source :

plasticstore.blogspot.com

unsurtani.com

Post a Comment for "Cara Menanam Pohon Wijen Dari Awal Sampai Panen"