Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menanam Padi Yang Baik Dan Berkualitas.

Cara Menanam Padi Yang Baik Dan Berkualitas.

Cara Menanam Padi Yang Baik Dan Berkualitas

Cara Menanam Padi Yang Baik Dan Berkualitas-Padi merupakan salah satu jenis tanaman pokok yang menjadi sumber pangan utama.Oleh karena itu,Budidaya padi yang baik tentunya berpengaruh terhadap hasil panen dari tanaman padi tersebut.

Itu sebabnya sangat diperlukan pengetahuan cara tanam padi yang baik dan berkualitas untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah.Tidak itu saja,cara menanam padi yang baik juga bertujuan supaya budidaya terhindar dari kendala mulai dari penanaman hingga masa panen.

Tentunya selama masa ini akan banyak kendala yang bisa saja terjadi seperti cara mengolah lahan kurang tepat dan serangan hama maupun penyakit tanaman padi.Untuk lebih jelasnya,Berikut ini Cara menanam padi yang baik dan berkualitas yang sudah kami rangkum dari beberapa sumber.

Tahap Persiapan Media Tanam.

Dalam Budidaya tanaman padi,media tanam harus dipersiapkan terlebih dahulu setidaknya 14 hari sebelum dilakukan penanaman.

  • Media tanam harus diolah terlebih dahulu dan semua rumput liar atau gulma harus diberantas karena dapat mengganggu dan mengakibatkan tanaman padi kekurangan nutrisi yang ada pada tanah.
  • Langkah selanjutnya,tanah sebagai media tanam harus diberi genangan air atau dibasahi kemudian dibajak dengan cangkul atau menggunakan traktor.
  • Proses pembajakan tanah yang dibasahi bertujuan agar tanah menjadi lunak untuk ditanami padi.
  • Setelah selesai dibajak,tanah kemudian digenangi air kembali hingga semua tanah tergenang agar tanah nantinya menjadi lumpur.
  • Proses penggenangan air ini dilakukan setidaknya 14 hari,sehingga racun dalam tanah bisa dinetralkan.

Membuat Pembibitan Padi.

Dalam budidaya tanaman padi,ada beberapa langkah yang harus dikerjakan untuk membuat pembibitan  agar bibit padi yang didapat baik pertumbuhannya.Jadi,Bibit padi harus melalui persemaian terlebih dahulu.Untuk lebih jelasnya,berikut tahapan dalam pembibitan tanaman padi.

A.Memilih tempat untuk menyemai.

Dalam hal memilih tempat yang digunakan sebagai tempat menyemai bibit padi haruslah di tempat yang jenis tanahnya humus dan subur serta gembur.Tempat menyemai bibit padi juga haruslah mendapatkan banyak sinar matahari.Dan yang pasti tidak jauh dari sumber air untuk melakukan penyiraman nantinya.

Letak persemaian juga harus diperhitungkan,jangan sampai letaknya terlalu jauh dari tempat penanamannya.

B.Mengolah tanah untuk tempat menyemai.

Ada dua bagian dalam persemaian padi,yakni tempat persemaian basah dan tempat persemaian kering.Demikian juga dengan jenis padinya,ada jenis padi yang basah dan ada pula yang kering.Tanah untuk tempat semai padi sebaiknya dikerjakan jauh hari sebelum digunakan sekitar 1 bulan lebih 10 hari sebelum proses penanaman dilakukan.

Persemaian padi basah.

  • Untuk jenis persemaian padi basah,dilakukan disawah yang subur.sisa-sisa jerami harus dibersihkan terlebih dahulu,demikian juga dengan rumput liarnya harus dibersihkan.
  • Selanjutnya sawah tersebut harus di beri genangan air agar tanahnya menjadi lebih lunak dan sekaligus membunuh hama maupun penyakit.
  • Jika sudah dirasa cukup lunak,sawah tersebut kemudian dibajak lagi sampai tanahnya benar-benar halus.Selanjutnya dibuat petak-petak untuk tempat semai bibit padinya.

Persemaian padi kering.

  • Sementara untuk jenis persemaian padi kering dikerjakan di tanah yang kering,tanah harus dibersihkan terlebih dahulu dari rumput liar serta sisa-sisa tanaman sebelumnya.
  • Tanah kemudian di bajak berkali-kali sampai tanah menjadi gembur.Kemudian dibuatkan beberapa bedengan setinggi sekitar 20 cm dan lebarnya sekitar 150 cm,Panjang bedengan disesuaikan saja dengan banyaknya benih padi yang akan disemai,sementara untuk jarak antara bedengan satu dengan yang lainnya sekitar 30 cm.
  • Jarak tersebut berpungsi sebagai parit dan juga mempermudah saat menyemai bibit padi serta perawatan bibit dan sekaligus penjabutan benih.

Baca juga :Cara menanam labu siam agar berbuah lebat

C.Penyemaian Biji Padi.

Penyemaian Biji Padi.

  1. Sebelum dilakukan penyemaian biji padi atau penaburan,maka biji harus di rendam terlebih dahulu agar biji bisa terpisah antara yang baik dan tidak.
  2. Saat proses perendaman,biji yang terapung harus dibuang sementara biji yang tenggelam itulah yang akan siap untuk ditabur.
  3. Lama proses perendaman biji ialah satu hari penuh.Selanjutnya biji padi diangkat  kemudian dibiarkan atau diperam dan dibungkus dengan karung sekitar delapan jam lamanya.
  4. Saat biji padi sudah mulai mengeluarkan kecambah sekitar 1 mm,maka biji tersebut disebarkan ditempat semai yang sudah dipersiapkan.
  5. Penebaran biji padi harus dilakukan secara merata,artinya tidak terlalu rapat serta tidak terlalu jarang.Hal ini bertujuan agar pertumbuhan biji bisa merata.

D.Perawatan Persemaian.

Pengairan.

  • Apabila persemaian biji adalah persemaian basah,maka tempat semai diberi genangan air selama satu hari penuh setelah biji disebar kemudian genangan dikeringkan kembali agar biji tidak berkumpul dan tidak busuk.
  • Sementara jika persemaian biji adalah persemaian kering,maka pengairan dulakukan dengan cara mengalirkan air pada seluruh parit bedengan tempat semai.
  • Hal ini bertujuan agar bibit tidak kekeringan,dan apabila bibit padi sudah tumbuh agak besar,maka pengairan disesuaikan dengan keadaannya.
  • Terutama jika parit sudah mulai ditumbuhi rumput maka parit bedengan harus segera digenangi air agar rumputnya mati.

Penyemprotan insektisida.

Agar bibit padi dipersemaian terhindar dari serangan berbagai penyakit,bibit harus disemprot dengan insektisida saat bibit sudah berusia 10 hari terhitung dari bibit di sebarkan.Kemudian bibit kembali disemprotkan dengan insektisida setelah bibit dipersemaian berumur 2 minggu lebih.

Pemberian Pupuk.

  • Agar tanah mendapatkan nutrisi tambahan yang diperlukan tanaman padi untuk membantu dalam metabolisme,perlu diberikan pupuk tambahan.
  • Nutrisi penting yang sangat dibutuhkan oleh tanaman padi seperti nitrogen, fosfor,kalium,dan tidak ketinggalan juga nutrisi mikronya seperti sulfur,seng,kalsium,tembaga,magnesium dan zat besi.
  • Dalam pemberian pupuk bisa dilakukan dengan dua cara yaitu melalu perakaran dan daun.
  • Dimana pemberian pupuk melalui perakaran bertujuan untuk memberikan unsur hara terhadap tanah yang nantinya diserap oleh tanaman.
  • Sementara untuk pemberian pupuk melalu daun ialah dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan.

E.Proses Penanaman Benih Padi.

Proses Penanaman Benih Padi.

Setelah bibit padi dalam masa persemaian siap untuk ditanam,maka bibit harus dilakukan pencabutan dari tempat semainya.

  • ciri jika bibit siap dicabut ialah bibit sudah memiliki 5 helai daun atau 7 helai daun.bibit sudah berusia antara 25 smapai 40 hari.
  • Untuk memudahkan dalam pencabutan benih,maka harus digenangi air terlebih dahulu.
  • Setelah dilakukan pencabutan,bibit tersebut harus diikat dengan ikatan yang besar untuk mempermudah saat pengangkutan.
  • Bibit tersebut harus segera ditanam agar tidak layu.
  • Dalam hal penanaman,sebaiknya menggunakan larikan kiri maupun kanan sekitar 20x20cm jaraknya.
  • Tentunya hal ini bertujuan dalam mempermudah perawatannya nanti baik itu pemberian pupuk atau penyiangan.
  • Selain itu tanaman padi juga akan mendapatkan sinar matahari cukup.
  • Cara melakukan penanaman padi juga terbilang unik,karena dilakukan dengan berjalan mundur.
  • Dimana tangan yang kiri memegang bibit padinya,sementara tangan yang kanan untuk menanam.
  • diusahakan agar bibit yang ditanam dengan posisi tegak lurus dan jumlahnya cukup 2 sampai 3 batang saja.
  • Penanaman bibit padi jangan sampai terlalu dalam ataupun terlalu dangkal.

Baca juga :Cara menanam jahe

F.Perawatan Tanaman Padi.

Perawatan Tanaman Padi.

Setelah penanaman padi dilakukan,Hal penting yang harus dilakukan ialah Perawatan.Dengan memperhatikan perawtaan tanaman padi,maka hasil panen yang didapatkan nantinya bisa memuaskan.Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam oerawatan tanaman padi seperti Penyiangan,Pengairan,dan juga pemupukan.

  • Tujuan dilakukannya penyiangan ialah untuk menghilangkan atau membasmi tanaman liar yang hidup berdampingan dengan tanaman padi.Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara rutin minimal 14 hari sekali.
  • Sedangkan untuk pengairan,dilakukan dengan memperhatikan keadaan tanaman padinya,yang penting jangan sampai tanaman padi kekurangan air.
  • sementara untuk pemberian pupuk dapat dilakukan setelah tanaman padi berumur 7 hari,Dan untuk pupuk yang digunakan ialah jenis pupuk urea dengan takaran 100 kg untuk satu hektar tanaman padi dan jenis pupuk TSP dengan takaran 50 kg untuk satu hektar tanaman padi.
  • Pemberian pupuk selanjutnya akan diberikan saat tanaman padi sudah berumur antara 25 sampai 30 hari.Untuk pupuk yang digunakan ialah jenis pupuk urea dengan takaran 50 kg untuk satu hektar tanaman padi dan jenis pupuk phonska dengan takaran 100 kg untuk satu hektar tanaman padi.

G.Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Padi.

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Padi.

Budidaya tanaman padi sama halnya dengan budidaya jenis tanaman lainnya yakni tidak akan pernah lepas dari ancaman atau gangguan hama dan penyakit.

Untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman padi diperkukan pengetahuan yang mendalam tentang jenis dan pengendalian hama maupun penyakit tanaman padi.Sebab jika masalah ini kurang tepat dalam penanganannya,maka akan berakibat turunnya produktivitas terhadap tanaman padi tersebut.

Berikut jenis-jenis hama dan penyakit tanaman padi beserta pengendaliannya.

1.Keong Mas.

Keong mas adalah jenis hama tanaman padi yang paling umum dijumpai,hama ini menyerang tanaman padi mulai dari saat persemaian bibit hingga setelah dilakukannya penanaman.Cara keong mas merusak tanaman padi ialah memarut pada jaringan tanaman kemudian memakan tanaman Terutama tanaman padi yang masih muda.

Pengendalian,

Untuk mengendalikan hama keong mas ini dapat dilakukan dengan cara kultur teknis dan mekanis.

  1. Untuk pengendalian secara kultur teknis ialah dengan cara mengeringkan sawah saat tanaman padi berumur 25 hari kebawah.
  2. Dengan dikeringkannya sawah,maka keong mas pun akan kesulitan merayap hingga pada rumpun tanaman padi.Hal ini tentunya dapat meminimalisir serangan hama keong mas.
  3. Selanjutnya buat parit yang mengeliling sawah agar hama ini hanya berkumpul dalam parit saja dan mudah untuk dimusnahkan.
  4. Kemudian Setiap saluran air harus harus dibersihkan dari berbagai tanaman lain yang menjadi makanan tambahan bagi keong mas.
  5. Sedangkan untuk pengendalian secara mekanis ialah dengan memunguti mulai dari telur hingga keong mas dewasa untuk dimusnahkan.
  6. Saringan yang terbuat dari kawat dipasang dipintu saluran pengairan agar keong mas terperangkap dan tidak bisa masuk kesawah.
  7. Pasangkan ajir diantara rumpun padi untuk tempat keong mas meletakkan telurnya dan mudah untuk di ambil.
  8. Pasang perangkap diparit berupa umpan dari kulit pisang untuk menarik perhatian keong mas sehingga mereka berkumpul pada umpan tersebut dan mudah untuk diambil untuk dimusnahkan.

Baca juga :Ciri-ciri dan jenis jahe

2.Wereng Coklat.

Hama wereng Coklat lebih suka dengan jenis tanaman yang dipupuki dengan pupuk nitrogen yang tinggi apalgi jika jarak tanamnya sangat rapat.Siklus kehidupan hama ini hanya sekitar 3 hingga 4 minggu.

Pengendalian,

  1. Untuk mengendalikan hama seperti ini,perlu dilakukan pengamatan lebih terhadap perkembangan tanaman setidaknya 14 hari sekali.
  2. Pergunakan varietas tanaman yang tahan terhadap hama wereng coklat.
  3. Untuk mengurangi kerusakan tanaman,segera berikan pupuk K.
  4. Jika serangan semakin parah,segera berikan insektisida yang sesuai dengan hama ini dan dengan dosis yang dianjurkan.

3.Hama Penggerek batang.

Hama yang paling berat serangannya terhadap tanaman padi ialah hama penggerek batang.Kerusakan berat yang terjadi bisa membuat hasil panen gagal.

hama ini menyerang tanaman padi mulai masih benih hingga padi dewasa.ciri khas apabila hama ini menyerang ialah,daun akan menguning dan kemudian mulai mengering dan daunpun akan mati serta pada anakan padi akan menjadi kerdil.

Sementara tanaman padi yang sudah berbuah ialahpada malai padi akan mengering dan berwarna coklat,pada gabahnya akan hampa dan jika batangnya dicabut maka akan mudah sekali untuk terlepas.

Pengendalian,

  1. Lakukan penanaman serempak.
  2. memunguti kelompok telur dari hama ini.
  3. Semprotkan pestisida yang tepat khusus untuk mengatasi hama ini.

4.Hama Walang Sangit.

Jenis hama yang satu ini sudah tidak asing lagi didengar.Walang sangit menyerang dan merusak bulir padi saat fase pemasakan.

Dalam masa pertumbuhan tanaman padi yang paling rentan sekali terserang hama ini ialah malai mulai keluar hingga matang susu.

Akibat yang disebabkan hama walang sangit ini ialah beras mengapung dan berubah warna dan hampa.

Pengendalian,

  1. lakukan sanitasi lahan secara rutin.
  2. Pemberian pupuk terhadap tanaman padi haruslah merata supaya pertumbuhannya bisa lebih seragam.
  3. Sebelum masa pembungaan,hama walang sangit harus ditangkap dengan menggunakan jaring.
  4. Apabila serangan hama ini sudah sangat parah maka segera semprotkan dengan menggunakan insektisida saat pagi atau sore hari.

5.Penyakit HDB.

Penyakit HDB atau biasa disebut penyakit kresek ini terjadi karena adanya bakteri xanthomonas campestris pvoryzae.tanda tanaman padi jika terserang penyakit ini ialah pada tepi daun akan berwarna keabu-abuan yang lambat laun mengering dan terus meluas sampai keseluruh bagian daun akan ikut mengering.

Jika serangan penyakit ini terjadi saat tanaman padi dalam masa pembungaan,maka gabah tidak terisi penuh atau bahkan gabah menjadi hampa.

Pengendalian,

  1. Untuk mengendalikan penyakit ini maka harus rutin melakukan kegiatan sanitasi lahan.
  2. lakukan pengairan secara bergantian,maksudnya genangi sawah dengan air selama satu hari penuh kemudian dikeringkan selama tiga hari.
  3. pergunakanlah bibit padi yang sehat dan terbebas dari penyakit.
  4. Pemberian pupuk harus seimbang dan kurang pemakaian pupuk berunsur N,sementara pupuk yang berunsur P dan K haruslah seimbang atau secukupnya.
  5. Saat tanmaan padi memasiki masa bunting,sebaiknya pemberian pupuk tidak dilakukan.

6.Penyakit Blast.

Penyakit blast merupakan jenis penyakit yang dapat menyerang tanaman padi disemua fase pertumbuhannya.Ciri khusus jika tanaman padi sudah terinfeksi penyakit ini ialah terdapat bercak seperti belah ketupat yang lebar serta meruncing di kedua ujungnya pada daun.Bercak tersebut kemudian terus berkembang berwarna abu-abu dibagian tengahnya.

Jika pada bagian ruas batang serta leher malai tanaman padi yang terinfeksi maka pada bagian tersebut akan patah dan berwarna kehitaman.

Pengendalian,

  1. Pergunakanlah varietas yang tahan blast dengan bergantian.
  2. Jenis pupuk nitrogen yang digunakan harus sesuai dengan anjuran.
  3. Pilih waktu yang tepat saat melakukan penanaman.
  4. Semprotkan dengan menggunakan fungisida dengan kandungan aktif metil tiofanat atau kaugamisin dan fosdifen.

Baca juga :Manfaat buncis

Panen dan Pasca panen padi.

Panen dan Pasca panen padi.

Memasuki masa panen dan pasca panen padi harus dilakukan dengan waktu dan cara yang tepat agar kualitas dan kuantitas gabah dan beras tidak menurun.Panen baru bisa dilakukan jika tanaman padi sudah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Bulir padi sudah masak dan daun benderanya juga sudah kering.
  2. Malai berumur antara 30 sampai 35 hari sejak mesa pembungaan.
  3. Gabah sudah mudah rontok jika malai diremas dengan tangan.

Proses pemanenan padi dapat dilakukan dengan menggunakan alat seperti sabit yang bergerigi,sabit biasa,ani-ani,atau menggunkan mesin panen.

Cara pemotongan padi bisa dilakukan dengan memotong pada tangkainya jika tanaman padi tinggi atau dengan memotong pada bagian atas,tengah dan bawah semua disesuaikan dengan jenis padinya dan alat yang digunakan.

Pasca Panen.

  • Setelah dilakukan pemotongan,padi kemudian dikumpulkan dan diletakkan ditempat perontokan gabar dengan dialasi terpal untuk menampung gabah yang rontok agar tidak tercecer.
  • Gabah harus segera dirontokkan setelah padi dipotong.
  • Seteleh gabah selesai dirontokkan,gabah kemudian dibersihkan dengan memisahkan gabah dari kotoran atau benda asing.
  • gabah kemudian dikemas dalam karung untuk diangkat menuju tempat pengeringan gabah.
  • Gabah dikeringkan dengan cara dijemur dibawah terik matahari.
  • gunakan alas atau terpal,kemudian gabah dihampar diatas alas dan sebar secara merata dengan tidak terlalu tebal.
  • saat proses penjemuran atau pengeringan,gabah harus sering dibolak-balik agar proses keringnya bisa merata.
  • Penjemuran gabah dilakukan 2-3 hari,jangan terlalu kering karena beras remuk saat proses penggilingan.
  • Setelah gabah kering,gabah kemudian di bersihkan kembali jangan sampai ada benda asing yang ikut.
  • gabah di kemas kedalam karung dan disimpan didalam lumbung padi.
  • Pastikan lumbung padi layak untuk digunakan bersih dan terbebas dari hama seperti tikus maupun kecoa.

Demikianlah sedikit ulasan singkat mengenai Cara Menanam Padi yang Baik dan Berkualitas,Semoga informasi kali ini bisa bermanfaat dan Salam Sukses.

Post a Comment for "Cara Menanam Padi Yang Baik Dan Berkualitas."