Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara budidaya tanaman pare agar berbuah lebat

Cara budidaya tanaman pare agar berbuah lebat

Cara budidaya tanaman pare agar berbuah lebat

Cara budidaya tanaman pare agar berbuah lebat-pare atau peria merupakan tanaman merambat yang masih tergolong dalam suku labu-labuan.tanaman yang berasal dari asia tropis seperti india ini banyak dibudidayakan dinegara lain seperti indonesia.buah pare memiliki rasa yang sangat pahit.

meskipun rasanya pahit,pare banyak diminati banyak orang untuk diolah sebagai sayuran.selain itu pare juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan tradisional.diIndonesia nama atau sebutan pare berbeda-beda.tanaman pare umumnya dibudidayakan pada dataran rendah.tanaman pare memiliki bentuk buah panjang,runcing dan bergerigi pada permukaan kulit buahnya.

pada dasarnya pare atau peria memiliki tiga jenis yakni pare hijau,pare gajih,dan pare ular.dari ketiga jenis pare diatas jenis pare atau peria yang dapat dimakan hanyalah pare gajih.sementara pare yang lainnya tidak dimakan.dari segi budidaya,tanaman pare dapat dibudidayakan pada lahan kebun,polybag,dan hidroponik.berikut ini adalah langkah-langkah cara budidaya tanaman pare agar berbuah lebat.

  1. Pengolahan lahan
  2. persiapan bibit pare
  3. penanaman bibit pare
  4. perawatan tanaman pare
  5. Pengendalian hama dan penyakit
  6. panen hasil tanam pare

Pengolahan lahan

Pengolahan lahan tanaman pare

Seperti biasanya sebelum ditanami,lahan terlebih dahulu dibersihkan dari rumput liar atau gulma dan sisa-sisa bekas tanaman sebelumnya.lahan kemudian digemburkan dengan menggunakan cangkul ataupun mesin penggembur tanah.selanjutnya lahan dibentuk bedengan dengan lebar sekitar 80 cm dan tinggi sekitar 40 cm.

untuk panjang bedengan dapat disesuaikan dengan luas lahan yang akan ditanami.jarak antara bedengan satu dengan bedengan lainnya sekitar 60 cm.biarkan lahan untuk beberapa hari.jika kadar tanah asam,taburkan kapur dolomit untuk menetralkan kadar asam pada tanah.selanjutnya bedengan ditaburi dengan pupuk kompos yang dipadukan dengan pupuk SP-36.

kemudian tanah dibajak ulang agar pupuk dan tanah dapat bercampur secara merata.selanjutnya bedengan dipasang plastik mulsa dan dibuatkan juga lubang tanam.lubang tanam dibiarkan terpapar sinar matahari sekitar 2-3 hari untuk membunuh bibit-bibit penyakit.

Baca juga :Cara budidaya gambas yang baik dan benar

Baca juga :Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman

Persiapan bibit pare

Persiapan bibit pare

pada budidaya tanaman pare,bibit yang akan ditanam bisa didapatkan dengan cara disemai atau langsung ditanam dengan biji.

disemai

untuk persiapan bibit pare yang disemai,pertama disiapkan dulu media semainya berupa polybag berukuran kecil atau bekas gelas air mineral.isi polybag dengan tanah yang sudah dicampurkan dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 kemudian disiram.

selanjutnya biji pare dimasukkan kedalam media semai sedalam kira-kira 1cm.letakkan pada tempat yang teduh dan disiram setiap hari.bibit atau benih pare akan siap dipindah tanamkan jika sudah memiliki 3 atau 4 helai daun.

ditanam langsung dengan biji

jika bibit pare ditanam langsung dengan biji,bibit didapat dari buah pare yang sudah benar-benar tua dan sudah tampak kuning dipohonnya.selanjutnya buah dibelah dan diambil bijinya dan dijemur dibawah terik matahari hingga benar-benar kering.pilih biji yang terlihat bagus atau tidak rusak untuk dijadikan bibit.

Penanaman bibit pare

Penanaman bibit pare

penaman bibit pare sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.untuk penanaman pare yang sudah disemai,bibit dikeluarkan dari polybag dengan hati-hati.bibit kemudian dimasukkan pada lubang tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya.kemudian tutup kembali disekeliling pangkal bibit atau benih pare dan disiram dengan air bersih pada pangkalnya saja.

dan jika budidaya tanaman pare dilakukan langsung dengan biji atau tanpa disemai,pertama dibuatkan lubang kecil sedalam 3m dan masukkan biji pare kedalam lubang sebanyak 2 biji untuk tiap lubangnya.masukkan juga furadan untuk melindungi bibit pare agar tidak termakan semut atau hama lainnya.

tutup tipis kembali lubang dengan tanah kemudian disiram untuk melembabkan tanah.penyiraman dapat terus dilakukan jika keadaan tanah terlalu kering.

Baca juga :Tips budidaya paprika pada lahan kebun

Baca juga :Cara sukses budidaya cabe keriting agar berbuah lebat

Perawatan tanaman pare

Perawatan tanaman pare

untuk perawatan pada budidaya tanaman pare meliputi

  • penyiraman
  • pemberian pupuk susulan
  • pemasangan para-para
  • penyiangan dan pemangkasan

Penyiraman

Tanaman pare atau peria sangat rentan dengan kekeringan.penyiraman dilakukan setiap hari dengan memperhatikan kondisi tanah.jika tanah tidak kering maka penyiraman tidak terlalu sering untuk dilakukan.yang perlu diperhatikan saat melakukan penyiraman,tanah tidak terlalu becek apalagi sampai menggenang.

Pemberian pupuk susulan

dalam budidaya tanaman pare,pemberian pupuk susulan adalah hal yang sangat penting.pemberian pupuk susulan dapat dilakukan saat tanaman pare berumur 3 minggu.pupuk untuk pare adalah pupuk NPK.pemberian pupuk susulan dilakukan setiap 10 hari sekali hingga tanaman pare berumur sekitar 4 bulan.

pupuk susulan diberikan 5 gram untuk tiap pohonnya dan dilakukan dengan cara ditugal disamping pangkal tanaman pare atau bisa juga ditaburkan disekeliling tanaman pare dan diberi jarak sekitar 10cm dari pangkal pohon pare.kemudian dutup tipis dengan tanah.

Pemasangan para-para

pemasangan para-para pada budidaya tanaman pare bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas buah pare.tanaman pare adalah tanmaan yang merambat sehingga dengan dibuatkan para-para tanaman pare akan tumbuh merambat naik dan buah pare tidak menyentuh tanah.selain itu,dengan dipasangkan para-para juga sangat membantu dalam dalam perawatan serta saat memanen tanaman pare.

jenis para-para ada yang bentuk setengah lingkaran dan ada juga yang mendatar.selain para-para,pada budidaya tanaman pare dapat juga menggunakan ajir atau turus.ajir yang digunakan juga bisa terbuat dari kayu ataupun bambu yang ditancapkan berdiri dan dihubungkan antara ajir satu dengan yang lainnya.

Baca juga :panduan budidaya semangka untuk pemula

Baca juga :panduan budidaya kubis bunga

Penyiangan dan pemangkasan

meskipun budidaya tanaman pare sudah menggunakan plastik mulsa,kegiatan penyiangan harus tetap dilakukan.rumput liar atau gulma harus dicabut agar tidak mengganggu tanaman pare.rumput liar yang tumbuh akan menyerap nutrisi dalam tanah dan mengakibatkan tanaman pare kekurangan nutrisi.

sementara untuk pemangkasan dilakukan cukup 3 minggu sekali saja.pemangkasan pertama berupa pemangkasan tunas baru.pemangkasan selanjutnya adalah memangkas daun-daun yang sudah tua dan ranting tanaman pare yang sudah tidak produktif lagi atau ada bagian tanaman pare yang rusak akibat terserang hama dan penyakit.

Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit pada budidaya tanaman pare juga harus dilakukan.hama merupakan organisme pengganggu yang tidak diharapkan yang dapat merusak tanaman pare.sedangkan penyakit adalah kerusakan atau ketidak normalan tanaman pare yang diakibatkan oleh virus,bakteri,dan jamur.Ada banyak jenis hama yang tanaman pare yang harus dikendalikan untuk mendapatkan hasil panen pare yang maksimal seperti.

  • hama thrips
  • lalat buah
  • kumbang daun
  • ulat grayak

sementara untuk penyakit tanaman pare yang harus dikendalikan seperti,

  • penyakit virus
  • penyakit layu
  • penyakut antraknosa
  • penyakit embun tepung

untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman pare juga beragam.mulai dari melaukan kegiatan sanitasi lahan agar kebersihan tetap terjaga.pemusnahan secara langsung pada hama dan penyakit,pembungkusan buah,dan melakukan penyemprotan fungisida yang sesuai juga serangan hama dan penyakit sudah tergolong parah.

Baca juga :Cara menanam jahe

Baca juga :ciri-ciri dan jenis jahe

Panen hasil tanam pare

Panen hasil tanam pare

panen hasil tanam pare dapat dilakukan saat tanaman pare sudah berumur 2 bulan sejak dipindah tanamkan dan dipetik 2-3 hari sekali. Ciri-ciri tanaman pare yang sudah siap untuk dipanen adalah

  1. buah tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.
  2. bitil-bintil semacam gerigi pada permukaan kulit buah pare masih agak rapat dan tidak merengggang.
  3. warna dari buah pare tergantung dari jenis pare yang dibudidayakan,ada yang warnanya putih susu,ada juga yang berwarna hijau keputih-putihan.proses pemanenan dapat dipetik dangan tangan ataupun dengan menggunakan gunting dengan hati-hati.

nah demikianlah ulasan singkat mengenai Cara budidaya tanaman pare agar berbuah lebat dan semoga artikel kali ini bisa bermanfaat.

Baca juga :Bercocok tanam dengan sistem hidroponik

Baca juga :mengenal cara budidaya mangga yang benar

Post a Comment for "Cara budidaya tanaman pare agar berbuah lebat"